Serang – Aksi teroris yang melibatkan istri dan anaknya saat melakukan pengeboman di gereja dan di rumah susun di surabaya, jawa timur, menuai kecamanan dari banyak pihak, termasuk sejumlah orang tua di Banten. mereka berharap agar prilaku ini tidak dilakukan oleh orang tua lainnnya di indonesia.
Sementara untuk meminimalisir terjadinya hal serupa, ketahanan keluarga diharapkan bisa selalu terjaga sehingga
bisa membentengi keluarga dari berbagai pengaruh negatif yang ada.
Meskipun aksi teroris di Mako Brimob depok, dan sejumlah teror bom digereja dan rumah susun di surabaya, jawa timur, sudah seminggu berlalu, tetapi dampak psikologisnya terhadap masyarakat masih terus terjadi. apalagi, saat beraksi pelaku melibatkan istri dan anak-anak mereka hingga ikut tewas meledakkan diri.
Di Banten, sejumlah orang tua mengecam aksi teroris yang melibatkan keluarga ini. mereka mengaku prihatin dan berharap hal ini tidak dilakukan lagi oleh orang tua lainnya. Kata Onetip.
Keprihatinan juga diungkapkan kepala dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak, kependudukan, dan keluarga berencana atau DP3AKKB provinsi Banten siti ma’ani nina. ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga ketahanan keluarga untuk meminimalisir adanya pengaruh negatif dari luar terhadap keluarga. Ujar Siti Ma’Ani Nia, Kadis DP3AKKB.
Menurut Nina, banyak faktor yang bisa mengancam keutuhan ketahanan keluarga. karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap lingkungan di sekitar.
selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan puspaga atau pusat pembelajaran keluarga. dan rencananya ke depan pihaknya akan membuat peraturan daerah tentang ketahanan keluarga, sehingga bisa menjadi pedoman atau acuan bagi para orang tua dalam menjaga keutuhan pertahanan keluarga.